PT. BELANI
KONTRAKTOR BOR PILE
082120996368
TEKNIK
PONDASI
Teknik
Pondasi (ada juga yang mengeja teknik fondasi) adalah suatu upaya teknis untuk
mendapatkan jenis dan dimensi pondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat
menyangga beban yang bekerja dengan baik. Merupakan bagian dari ilmu Geoteknik.
Jenis-jenis pondasi
Pondasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis:
• Pondasi Dangkal (eng:
Shallow Foundation, de: Flach- und Flächengründungen), di dalamnya terdiri
dari:
- Pondasi Setempat (eng: Single Footing, de:
Einzelfundament)
- Pondasi Menerus (eng: Continuous Footing, de:
Streifenfundament)
- Pondasi Pelat (eng: Plate Foundation,
de:Plattenfundament)
Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman
masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam
tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa
pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu,meneruskan beban dari
dinding dan kolom bangunan ke tanah keras.
• Pondasi KADAL (eng: Deep
Foundation, de: Tiefgründungen). Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan
melewati lapisan tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih
keras. Contohnya antara lain Tiang Pancang, Tiang Bor, kaison, dan semacamnya.
Penyebutannya dapat berbeda-beda tergantung disiplin ilmu atau
pasarannya.contohnya: Pondasi Tiang Pancang (eng: Pile Foundation, de:
Pfahlgründungen)
• Kombinasi Pondasi Pelat dan
Tiang Pancang (eng: Combination of Plate-Pile Foundation, de: Kombinierte
Platten-Pfahlgründungen-KPP)
Jenis pondasi yang digunakan dalam suatu
perencanaan bangunan tergantung dari jenis tanah dan beban yang bekerja pada
lokasi rencana proyek.
Desain
Pondasi
Pondasi didesain agar memiliki kapasitas dukung
dengan penurunan / settlement tertentu oleh para Insinyur geoteknik dan
struktur. Desain utamanya mempertimbangkan penurunan dan daya dukung tanah,
dalam beberapa kasus semisal turap, defleksi / lendutan pondasi juga diikutkan
dalam perteimbangan. Ketika berbicara penurunan, yang diperhitungkan biasanya penurunan
total(keseluruhan bagian pondasi turun bersama-sama) dan penurunan
diferensial(sebagian pondasi saja yang turun / miring). Ini dapat menimbulkan
masalah bagi struktur yang didukungnya.
Daya dukung pondasi merupakan kombinasi dari
kekuatan gesekan tanah terhadap pondasi( tergantung pada jenis tanah, massa
jenisnya, nilai kohesi adhesinya, kedalamannya, dsb), kekuatan tanah dimana
ujung pondasi itu berdiri, dan juga pada bahan pondasi itu sendiri. Dalamnya
tanah serta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya amatlah sulit
dipastikan, oleh karena itu para ahli geoteknik membatasi beban yang bekerja
hanya boleh, biasanya, sepertiga dari kekuatan desainnya.
Beban yang bekerja pada suatu pondasi dapat
diproyeksikan menjadi:
• Beban Horizontal/Beban
Geser, contohnya beban akibat gaya tekan tanah, transfer beban akibat gaya
angin pada dinding.
• Beban Vertikal/Beban Tekan
dan Beban Tarik, contohnya:
- Beban Mati, contoh berat sendiri bangunan
- Beban Hidup, contoh beban penghuni, air hujan
dan salju
- Gaya Gempa
- Gaya Angkat Air (eng: Lifting Force, de:
Auftriebskraft)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar